Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Berbasis Pesantren: Studi Kasus Pada SMP Al Muttaqin Kota Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.32729/edukasi.v17i2.559Keywords:
Islamic Education, Pesantren Based Schools, SMPBP Al Muttaqin Tasikmalaya City, Pendidikan Agama Islam, Sekolah Berbasis PesantrenAbstract
Abstract
Pesantren-Based Schools (SBP) are integrated education models that combine the implementation of a schooling system that develops science and skills abilities with the implementation of a pesantren system that develops religious attitudes and practices, increased morality and independence in life. This paper presents the results of a study of the model of Islamic Education (PAI) in Pesantren-based Junior High School (SMPBP) Al Muttaqin in Tasikmalaya City. Data was collected by interview, observation and document study techniques. The results of the study and discussion found several conclusions as follows: First, the structure of the PAI curriculum is not limited in the number of limited hours, but was reduced to a sub-field of study which is part of the PAI family, even modified in local content that is typical of pesantren. Second, PAI is not limited to a subject, but it becomes a system so that it is not limited to formal space and time. Third, the implications of the development of PAI can improve student achievement and prestige in the eyes of parents and the community, as well as making SMPBP Al Muttaqin as a magnet in the acceptance of new students as evidenced by increasing interest.
Abstrak
Sekolah Berbasis Pesantren (SBP) merupakan model pendidikan integrasi yang menggabungkan pelaksanaan sistem persekolahan yang mengembangkan kemampuan sains dan keterampilan dengan pelaksanaan sistem pesantren yang mengembangkan sikap dan praktik keagamaan, peningkatan moralitas dan kemandirian dalam hidup. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pesantren (SMPBP) Al Muttaqin Kota Tasikmalaya. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ditemukan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, secara struktur kurikulum PAI tidak dibatasi dalam jumlah jam pelajaran yang terbatas, namun diturunkan menjadi sub bidang studi yang merupakan bagian dari rumpun PAI, bahkan dimodifikasi dalam muatan lokal yang bernuansa khas pesantren. Kedua, PAI tidak terbatas sebagai sebuah mata pelajaran, tatapi menjadi sebuah sistem sehingga tidak dibatasi ruang dan waktu yang formal. Ketiga, implikasi dari pengembangan PAI dapat meningkatkan prestasi dan prestise siswa di mata orang tua dan masyarakat, juga menjadikan SMPBP Al Muttaqin sebagai magnet dalam penerimaan peserta didik baru yang dibuktikan dengan peminat yang terus meningkat.
References
Aulia, T. Y. (2016) Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP Berbasis Pessantren. UIN Sumatera Utara. Available at: https://repository.uinsu.ac.id/1259/1/tesis.pdf.
Azra, A. (1999) Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Craib, I. (1992) Teori-Teori Sosial Modern dari Parsons Sampai Habermas. Jakarta: Rajawali Press.
Daradjat, Z. (1992) Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Diterbitkan atas kerjasama Penerbit Bumi Aksara, Jakarta dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama.
Draper, P. (2008) ‘Handbook of Qualitative Research, 2nd edition edited by Norman K. Denzin and Yvonna S. Lincoln. Sage, Thousand Oaks, 2000, 1144 pages, £69·00, ISBN 0 761 91512 5.’, Journal of Advanced Nursing, 33(6), pp. 847–847. doi: 10.1111/j.1365-2648.2001.0472a.x.
Fatah, R. A., Taufik, M. T. and Bisri, A. M. (2005) Rekonstruksi Pesantren Masa Depan: Dari Tradisional, Modern, Hingga Post Modern. Jakarta: Listafariska Putra.
Gunawan, I. (2013) Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Hayadin (2017) 'Layanan Pendidikan Agama Sesuai Agama Siswa di Sekolah', EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 1(1). doi: 10.32729/edukasi.v1i1.62.
Iskandar, D. (2010) Sekolah Berbasis Pesantren. Available at: https://mpu.bandaacehkota.go.id/2010/05/ Tim Pelaksana Workshop, Naskah Akademik Workshop “Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam Melalui Pengembangan Sekolah Berbasis Pesantrenâ€, Hotel Syahida Inn, Kamis-Jum’at, 24-35 Mei 2017.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2010. Panduan Pelaksanaan SMP Berbasis Pesantren. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Panduan Penyelenggaraan SMP Berbasis Pesantren. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Panduan Penyaluran dan Pemanfaatan SMP Berbasis Pesantren. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Laporan Monitoring dan Evaluasi Program Sekolah Berbasis Pesantren Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Tim Peneliti Bidang Pendidikan, Desain Operasional Penelitian “Implementasi Program Pengembangan Sekolah Berbasis Pesantren†BLA Jakarta, 2016.
/sekolah-berbasis-pesantren/.
Muhaimin (2012) Pengambangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam: Di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nurochim, N. (2016) ‘Sekolah Berbasis Pesantren Sebagai Salah Satu Model Pendidikan Islam Dalam Konsepsi Perubahan Sosial’, Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 16(1), p. 69. doi: 10.21154/al-tahrir.v16i1.320.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Rosada (2009) ‘Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di SMP I dan SMP VI Mataram’, SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 6(2), pp. 103–119.
Rusdy, Z. (2016) ‘Model Pendidikan Agama Pada Sekolah Berbasis Pesantren’. Jakarta.
Sayuti, W. and Fauzan (2012) Panduan Integrasi Kultur Kepesantrenan ke Dalam Mata Pelajaran. Jakarta: Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.
Suhardi, D. (2012) ‘Peran SMP Berbasis Pesanten Sebagai Upaya Penanaman Pendidikan Karakter Kepada Generasi Bangsa’, Jurnal Pendidikan Karakter, (3), pp. 316–328. doi: 10.21831/jpk.v0i3.1248.
Sutrisno and Muhyidin, A. (2012) Pendidikan Islam Berbasis Problem Sosial. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.
Suyanto and Suhardi, D. (2014) Pendidikan Berbasis Pesantren. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud.
Taqiyah, B. (2016) Pengaruh Pemisahan Kelas Peserta Didik Laki-laki dan Perempuan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MA Sunan Pandanaran Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Available at: https://digilib.uin-suka.ac.id/21701/.
Temulus, PP. (2015) Sekolah Berbasis Pesantren. Available at: https://www.pesantrentemulus.or.id/2015/11/sekolah-berbasis-pesantren.html.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yin, R. K. (2008) Case Study Research: Design and Methods. Fourth Edi. Sage Publications Incorporated.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
EDUKASI Â have CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
In developing strategy and setting priorities, EDUKASI Â recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY-SA or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.
 EDUKASI  is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.